Ulama yang sejati...,

*Murid yang sejati*

Ada kawan yang selalu berusaha berbahasa Arab dalam kesehariannya, ketika ditanya,  kenapa antum  kok selalu berbahasa Arab?

Beliau menjawab: "aku berbahasa arab agar guru2ku dulu yang mengajari aku mendapat pahala karenanya."

Maasyaa-Allah sungguh Jawaban yang langka....

Ada juga teman saya sekelas dulu... Ketika ada seorang syekh yang cara mengajarnya bikin orang malal (bosan), bahkan hampir banyak yang tidak memperhatikan, ada yang ngantuk,  ada yang jelas2 tidur, bahkan ada yang izin keluar tak balik-balik...

Kebetulan tempat duduk saya ada di shof kedua bagian kanan, pada waktu itu jumlah kami satu Qo'ah (kelas) kurang lebih mencapai 90-100 orang,  ketika aku lihat kebelakang maka aku jumpai ada satu teman yang benar2 memperhatikan,  bahkan menulis faedah dari sang guru.

Sungguh pemandangan yang langka di saat hampir semua  mahasiswa tenggelam dalam kantuk dan lamunannya, dia mampu bertahan dan mempertahankan jiwa thalibnya,  bahkan akupun merasa sangat kalah jauh darinya.

Ketika pelajaran usai aku hampiri teman tersebut dan bertanya kepadanya... "masya Allah antum ini.... Kita semua pada bosan,  malas dan pengen agar bel segera berbunyi,  tapi antum kok kuat sekali ya mutaba'ahnya sama syekh? Apa nih rahasianya?"

Beliau menjawab: " sebenarnya saya juga merasa bosan seperti antum" , lalu saya katakan kepadanya: "lho, kok antum bisa kuat?"

Beliau menjawab: " karena insya Allah kita nanti akan  jadi ustaadz, saya tidak ingin perlakuan kita ini terbalaskan oleh murid-murid kita nanti...... "

Masya allah.... Jawaban kawan ini langsung menancap di hati saya.....

Dengannya saya jadi teringat nasehat para ulama'

لا تكون عالما ربانيا قبل أن تكون طالبا  ربانيا

 Engkau  tidak akan menjadi ulama sejati sebelum engkau menjadi murid yang sejati.

Akhukum fillah:
Fadlan Fahamsyah

0 komentar:

Posting Komentar