ADI, calon Pilot yang hafidz Al Qur'an


Menjadi anak Yatim serta dhuafa tidak dapat menghalangi seseorang untuk bermimpi dan bercita-cita tinggi. Semua orang berhak bermimpi dan mengejar cita-citanya masing-masing, termasuk ADI. Nama Lengkapnya Baginda Adijaya Wahyu Sembada. Salah seorang santri di Pesantren Tahfidz Rijaul Qur’an, yang berasal dari Kabupaten Demak.
Berangkat dari keluarga yang ‘papa’, ADI berkeinginan menjadi seorang pilot. Bukan sembarang pilot, namun pilot yang hafal al qur’an 30 juz. Karena dengan menghafal al qur’an, ia dapat membanggakan dan membahagiakan kedua orang tuanya. Termasuk Almarhum Ayah kandungnya. Adi sudah ‘berpisah’ dengan ayahnya semenjak usia 3 tahun. Yang ia tahu tentang ayahnya, hanya apa yang telah diceritakn ibunya. Ia lupa kenangan waktu kecil bersama ayahnya. Ibunya bercerita bahwa ayah Adi adalah seorang penghafal al qur’an. Sebelum meninggal, ia sudah menghafal 15 juz al qur’an. Namun sebelum menyelesaikan hafalan al qur’annya, ayah sudah dipanggil Allah Swt. Saat itu, saat bulan ramadhan, menjelang waktu berbuka puasa. Itulah saat terakhir sang Ayah terakhir kali membersamai Adi dan keluarga. Wasiat terakhir dari ayah adalah kelak harus ada diantara putra putrinya yang menjadi penghafal al qur’an. Adi merasa terpaggil untuk menjalankan wasiat sang ayah.
Adi pernah mendengar, bahwa diantara cara untuk membahagiakan orang tua yang sudah meninggal dunia adalah dengan menjadi anak yang solih. Karena do’a anak solih kepada orang tua inilah yang akan menjadi amal jariyah yang terus mengalir pahalanya untuk ayah. Apalagi kalau sang anak bersedia menghafalkan al qur’an, maka kelak di hari akhir, orang tua akan di pasangkan mahkota mulia dari surga.  Itulah yang menjadi semangat bagi adi untuk menempa dirinya sejak usia anak-anak di lingkungan pesantren. Adi rela untuk meninggalkan dunia ‘main-main’nya seperti anak-anak yang lain. Adi ingin fokus belajar agama dan al qur’an. Agar Allah dapat menyelamatkan kedua orang tuanya dari siksa api neraka, dan menggolongan Adi berserta keluarga sebagai penghuni surga firdaus. Aamiin...
Kini Adi berusia 13 tahun. Kelas satu SMP. Sudah 5 bulan Adi di pesantren, Adi sudah menghafal 5 juz al qur’an. Satu hari menghafal satu halaman. Satu bulan menghafal minimal satu juz. Dan selalu mengisi waktu luang dengan ‘murojaah’ hafalannya. Targetnya dia dapat menghatamkan 30 juz al qur’an selambat-lambatnya selama 3 tahun. Setelah selesai dengan hafalan qur’annya, barulah belajar tentang ilmu-ilmu yang Lain. Al qur’an menjadi pijakan dasar sebelum belajar ilmu yang lain.
Di Pesantren Rijalul Qur’an, ia belajar untuk hidup sederhana. Selalu bersyukur dengan rizki yang ada. Menjaga sholat malamnya, serta tak pernah putus puasa senin kamisnnya. Ibu yang pendapatannya pas-pasan, membuat Adi harus mandiri. Mengirit uang sakunya. Ia harus bersabar dalam menjalani proses di pesanntren. Adi sangat berterimakasih kepada para donatur, termasuk dari Lazis PLN Kota Semarang. Karena kepeduliannya, membuat ADI tetap bertahan di pesantren. Lebih bersemangat dalam menghapal al qur’an. Mejadi do’a bagi ADI dan juga puluhan santri yang lain disaat usai sholat, agar para donatur mendapatkan balasan yang lebih baik. Allah golongkan mereka sebagai Ahli Surga. Aamiin..
Menjadi harapan bagi Adi pula, kelak jika hafalan al qur’annya sudah selesai, ia menjadi ‘cahaya’ bagi keluarganya. Menjadi sumber keberkahan bagi ibu, adik, dan kakaknya. Dalam skala yang lebih besar, berharap menjadi cahaya bagi masyarakat di sekitarnya, bagi bangsa dan negara, serta untuk alam semesta.
Salah satu mimpi lain yang dimiliki Adi adalah, mengajak ibunya, beserta keluarganya pergi ke Mekkah. Pergi HAJI. Naik pesawat. Tapi Adi sendiri yang menjadi pilotnya. Untuk anak seusia Adi, menjadi hal yang rumit untuk merumuskan cara menggapai mimpi mulianya. Namun biarkan saja mimpi itu tetap begitu adanya. Hingga Allah tunjukkan jalan setahap demi setahap untuk dapat mewujudkannya. Dan Adi sangat yakin akan pertolongan Allah...
Kabar terbaru, ADI menjadi juara 1 dalam lomba Festifal Anak Solih Indonesia tingkat Kota Semarang untuk kategori lomba berkisah islami. Karena prestasinya itu, ia akan berangkat mewakili kota Semarang untuk mengiikuti Lomba FASI tingkat provinsi Jawa Tengah di Bulan desember ini. Semoga Allah beri kemenangan yang hakiki untuk Adi.

0 komentar:

Posting Komentar