Para Penghafal Al Quran, Kini Menjadi Dambaan


Para Penghafal Al Quran, Kini Menjadi Dambaan
Para Penghafal Al Quran, Kini Menjadi Dambaan
Sekolah Penghafal Al Quran - Menghafal atau tahfidz, sebuah kata yang mungkin semua kalangan usia sudah mengetahui maknanya. Lebih rincinya, tahfidz atau menghafal adalah proses mengulang sesuatu, baik dengan membaca atau mendengar. Pekerjaan apa saja jika sering diulang, pasti menjadi hafal.

Penghafal Al Quran datang dari mana saja, berbagai kalangan bisa menjadi penghafal Al Quran. Tanpa terkecuali.  Inilah beberapa datang dari negeri luar antara lain Imam Sudais, Syekh Al Ghomidi, Abou Diaby, Amar Bugis dan lain sebagainya. Sementara, ada pula hafidz termuda sedunia yakni Tabarak Labudi yang mampu menghafal 30 juz Al Quran pada usia empat setengah tahun. Ada pula hafidz yang datang dari domestik, salah satunya Ustadz Yusuf Mansur.

Imam Sudais, seorang haafidhul qurani yang tumbuh besar di Riyadh, Arab Saudi. Pria kelahiran tahun 1961 bisa menjadi seorang hafidz berkat sumpah serapah sang ibunda. Memanglah sumpah serapah seorang ibu sungguh mandi. Beliau disumpah bakal menjadi seorang imam Masjidil Haram. Ijabah Allah pun terwujud. Bukan hanya itu, beliau pun mampu menghafal dan melantunkan ayat suci Al Quran hingga suara khasnya dikenal hampir di seluruh belahan dunia.

Syeikh Al Ghomidi, pria kelahiran 19 Mei 1967 atau 1387 Hijriyah di kota Damam, Mantiqah Sarqiyah adalah seorang ulama kenamaan yang juga dikenal sebagai pelantun murotal, munsyid dan Qori Internasional. Beliau juga menjadi hafidz Al Quran. Itu tak menjadi alasannya untuk tak membuat karya dan bekerja. Beliau menitikan tinta menjadi beberapa karya tak lain yaitu The Recited Holy book in 1417, Nouddoum Hidayat Al Mourtab Al Fi Moutachabih Al Kittab by The Beloved Imam Sakhami, Nouddoum All – Yat Irraqui by Hafidh, Arts ( Illa All Al Quran ), Addkan dan Rouqiya Chariya. Begitu pula sama halnya dengan pesepakbola Internasional, Abou Diaby. Sepak terjang dalam sepak bola memanglah sudah cukup tinggi dan bisa diacungkan jempol. Namun, hal itu tak menjadikannya lupa diri. Waktu luang dipergunakan untuk membaca dan mendengarkan ayat suci Al Quran hingga dirinya mampu pula menjadi salah seorang hafidz.

Lain halnya, yang lain bisa dikatakan diberikan kesempurnaan fisik. Bertolak belakang,  Syekh Amar Bugis, beliau diberikan fisik yang kurang sempurna. seorang pria berdarah Makassar yang ditakdirkan lahir cacat berupa lumpuh.  Pria kelahiran Amerika Serikat mulai mengalami masa lumpuh total sejak usia dua bulan. Hal terkait tak menyurutkan semangatnya untuk beraktivitas serupa dengan manusia yang lainnya. Beliau pun mampu menyelesaikan akademik dengan predikat yang membanggakan. Beliau juga sanggup menjadi hafidz Al Quran yang mampu meluluhlantahkan insani seluruh dunia dengan pesona yang dimiliki.

Para penghafal Al Quran, kini menjadi dambaan. Oleh karenanya, Trilogi Media Sinema bersama Tahfidz Intensif menyajikan suguhan program Para Penghafal Al Quran agar bisa menginspirasi masyarakat khusunya kaum muslim untuk menjadi hafidz Quran dengan mengesampingkan alasan pekerjaan dan waktu. Kapan dan dimana saja bisa menghafalkannya.

0 komentar:

Posting Komentar