Para Pemakmur Masjid

Oleh: Ust Muhammad Mujari,ST. Alhamdulillah, pada hari ini, hari Jum’at yang penuh barokah, marilah kita meningkatkan kualitas keimanan dan ketakwaan kepada Allah subhanahu wa ta’ala. Marilah kita laksanakan perintah-perintah Allah dengan penuh keikhlasan, hanya mengharap Ridho Allah subhanahu wa ta’ala. Mudah-mudah seluruh amal ibadah kita selama ini senantiasa diterima di sisi Allah subhanahu wa ta’ala. Dalam kehidupan yang semakin hari semakin penuh fitnah ini, marilah kita senantiasa berhati-hati. Jangan sampai kita terjerumus ke dalam perbuatan dosa dan maksiat. Dimana perbuatan dosa dan maksiat itu akan mengantarkan pelakunya menuju kehinaan dunia dan akhirat. Kita berlindung kepada Allah, semoga kita terhindar dari adzab Allah yang pedih baik di dunia maupun di akhirat. Dan semoga kita menjadi hamba yang terbaik di sisi-Nya, yakni hamba yang paling bertaqwa, sebagaimana firman-Nya: إِنَّ أَكۡرَمَكُمۡ عِندَ ٱللَّهِ أَتۡقَٰكُمۡ “Sesungguhnya hamba yang yang paling mulia di sisi Allah adalah hamba yang paling bertakwa” (QS. Al-Hujurat [49]:13) Hadirin kaum muslimin rahimakumullah … Memakmurkan masjid adalah bagian dari keimanan. Artinya, kualitas keimanan seseorang dapat dilihat dari seberapa besar perhatiannya terhadap masjid. Seberapa kuat ikatan hatinya terhadap masjid. Pertanyaannya, mengapa masjid? Mengapa bukan istana, kantor, pasar, museum, tempat wisata dan lainnya? Masjid adalah tempat yang paling mulai di dunia ini, maka orang-orang yang dekat dengan masjid adalah orang yang pantas dimuliakan. Masjid adalah rumah Allah (baitullah) yang ada di muka bumi, maka orang-orang yang mendatangi masjid adalah tamu Allah. Ketika Allah memerintahkan manusia untuk menghormati tamu, maka tentunya Allah lebih tahu bagaimana menghormati tamu-tamuNya tersebut. Masjid adalah tempat untuk ruku’ sujud menghadap Allah subhanahu wa ta’ala. Maka orang-orang yang memakmurkan masjid pantas diakui oleh Allah sebagai hamba-Nya. Hadirin kaum muslimin rahimakumullah … Lalu, seperti apakah ciri, sifat dan karakter orang-orang yang memakmurkan masjid? Mari kita perhatikan firman Allah subhanahu wa ta’ala dalam QS. At-Taubah ayat 18, sebagai berikut: إِنَّمَا يَعْمُرُ مَسَاجِدَ اللَّهِ مَنْ آمَنَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ وَأَقَامَ الصَّلاةَ وَآتَى الزَّكَاةَ وَلَمْ يَخْشَ إِلا اللَّهَ فَعَسَى أُولَئِكَ أَنْ يَكُونُوا مِنَ الْمُهْتَدِينَ “Hanyalah yang memakmurkan masjid-masjid Allah ialah orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari akhir, serta tetap mendirikan shalat, menunaikan zakat dan tidak takut (kepada siapapun) selain Allah, maka merekalah yang termasuk golongan orang-orang yang selalu mendapat petunjuk (dari Allah Ta’ala)” Dari ayat tersebut sangat jelas bahwa para pemakmur masjid adalah orang-orang yang memiliki ciri dan sifat: beriman kepada Allah dan hari akhir, senantiasa mendirikan sholat, menunaikan zakat dan mereka tidak takut kepada siapapun selain Allah subhanahu wa ta’ala. Mereka itulah yang Allah ridhoi sebagai orang-orang yang akan mendapat petunjuk-Nya, yaitu petunjuk kepada jalan yang lurus, jalan yang akan mengantarkan ke surga. Hadirin kaum muslimin rahimakumullah … Apakah yang dimaksud memakmurkan masjid? Ibnu Katsir berkata, “Bukanlah yang dimaksud dengan memakmurkan masjid hanya dengan mendirikan fisik bangunan dan menghiasinya saja, akan tetapi memakmurkannya adalah dengan menggunakannya untuk berdzikir kepada Allah dan menegakkan syari’at di dalamnya serta membersihkan dari kotoran maksiat dan syirik.” Dari pendapat tersebut setidaknya difahami ada 2 aspek utama makna memakmurkan masjid. Pertama: memakmurkan masjid dalam aspek fisik, yaitu dengan membangun masjid, memelihara dan menjaganya dari kotoran fisik berupa najis dan sejenisnya. Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam bersabda: مَنْ بَنَى مَسْجِدًا للهِ بَنَى اللهُ لَهُ فِى الْجَنَّةِ مِثْلَهُ (رواه مسلم) “Barang siapa membangun masjid karena Allah maka Allah akan membangunkan baginya bangunan serupa (istana/rumah) di surga.” (HR. Muslim) Kedua: memakmurkan masjid dalam aspek maknawi, yaitu dengan menggunakan masjid untuk melaksanakan ibadah seperti sholat, berdzikir, membaca Al-Qur’an, menuntut ilmu agama dan menjaganya dari kotoran batin berupa syirik dan maksiat. Sesungguhnya memakmurkan masjid bisa dilakukan dengan berbagai amalan syar’i (amalan yang sesuai dengan syariat) yang kita lakukan di masjid. Dan tentu saja amalan itu sangat banyak dan beragam. Akan tetapi dari sekian banyak amalan itu, sholat berjama’ah adalah amalan paling utama dan mudah dilakukan dalam rangka memakmurkan masjid. Imam Ibnu Katsir menukil dengan sanad beliau ucapan shahabat yang mulia, ‘Abdullah bin ‘Abbas radhiallahu’anhu, beliau berkata: “Barangsiapa yang mendengar seruan adzan untuk shalat (berjamaah) kemudian dia tidak menjawabnya dengan mendatangi masjid dan shalat (berjamaah), maka tidak ada shalat baginya dan sungguh dia telah bermaksiat (durhaka) kepada Allah dan Rasul-Nya”. Dari 2 aspek makna memakmurkan masjid tersebut, yang amat penting dan perlu ditekankan akhir-akhir ini adalah aspek maknawi. Karena pada kenyataannya banyak orang yang lebih tergerak untuk membangun masjid berupa fisik bangunan dari pada memakmurkan masjid untuk amal ibadah. Bahkan ada sebagian yang berlebih-lebihan dalam membangun dan menghias masjid. Di sisi lain masjid sepi dari aktifitas-aktifitas amal ibadah. Dalam sebuah hadits disebutkan, dari ‘Abdullah bin ‘Abbas radhiallahu’anhu bahwa Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam bersabda: “Aku tidak diperintahkan untuk menghiasi (atau meninggikan bangunan) masjid (secara berlebihan)”. ‘Abdullah bin ‘Abbas berkata: (Artinya) menghiasinya seperti orang-orang Yahudi dan Nashrani menghiasi (tempat-tempat ibadah mereka) Hadirin kaum muslimin rahimakumullah … Para pemakmur masjid adalah para perindu surga. Mengapa demikian? Setidaknya ada beberapa alasan: Pertama; Pemakmur masjid adalah orang yang menunjukkan bukti benarnya iman, sedangkan benarnya iman adalah kunci surga. Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam bersabda, إِذَا رَأَيْتُمُ الرَّجُلَ يَعْتَادُ الْمَسْجِدَ فَاشْهَدُوا لَهُ بِالْإِيْمَانِ (رواه الترمذى) Apabila kalian melihat seseorang yang mendatangi (memakmurkan) masjid, maka kalian saksikanlah akan keimanannya. (HR. Tirmidzi) Kedua; Pemakmur masjid akan mendapatkan naungan Allah subhanahu wa ta’ala kelak di hari kiamat, dimana tidak akan ada naungan kecuali hanya naungan dari Allah subhanahu wa ta’ala. Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam pernah mengabarkan bahwa akan ada 7 golongan di hari kiamat kelah yang akan mendapatkan naungan dari Allah subhanahu wa ta’ala. Satu diantara 7 gologan tersebut adalah seseorang yang hatinya senantiasa terpaut dengan masjid (mu’allaqun bil masaajid). ... وَرَجُلٌ قَلْبُهُ مُعَلَّقٌ بِالْمَسَاجِدْ (رواه البخاري و مسلم) Ketika seorang hamba telah mendapatkan naungan dari Allah, itu artinya ia akan mendapatkan kenikmatan di surga. Ketiga; Para pemakmur masjid akan mendapatkan derajat yang tinggi dan ampunan dari Allah subhanahu wa ta’ala. Derajat yang tinggi dan ampunan inilah sebagai salah satu jalan menuju surga Allah. Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam bersabda: مَنْ تَطَهَّرَ فِي بَيْتِهِ ثَمَّ مَشَي إِلَى بَيْتٍ مِنْ بُيُوتِ اللهِ لِيَقْضِيَ فَرِيْضَةً مِنْ فَرَائِضِ اللهِ كَانَتْ خُطُوَاتُهُ إِحْدَاهَا تَحُطُّ خَطِيْئَتَهُ وَالْأُخْرَى تَرْفَعُ دَرَجَتَهُ (رواه أحمدن ابن ماجه و الترمذى) “Barang siapa bersuci dari rumahnya masing-masing kemudian berjalan menuju rumah diantara rumah-rumah Allah (masjid) untuk melaksanakan suatu kewajiban diantara kewajiban-kewajiban Allah maka langkah kakinya yang satu akan menghapus kesalahan-kesalahannya dan langkah kaki yang lainnya akan meningkat derajatnya.” (HR. Ahmad, Ibnu Majah dan Tirmidzi) Keempat; Para pemakmur masjid akan mendapatkan ketenangan dan rahmat Allah subhanahu wa ta’ala. Dan karena rahmat Allah inilah kita akan dimaukkan ke dalam surga. Itulah jaminan Allah kepada para pemakmur masjid. Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam bersabda: الْمَسْجِدُ بَيْتُ كُلِّ تَقِيٍّ وَتَكَفَّلَ اللهُ لَهُ بِالرُّوحِ وَالرَّحْمَةِ وَالْجَوَازِ عَلَى الصِّرَاطِ إِلَى رِضْوَانِ اللهِ إِلَى الْجَنَّةِ (رواه الطبرانى) “Masjid itu adalah rumah setiap orang yang bertaqwa, Allah akan memberi jaminan kepadanya bahwa ia akan diberi ketenangan dan rahmat serta kemampuan untuk melintasi shiratal mustaqim menuju keridhaan Allah, yakni surga.” (HR. Thabrani). Hadirin kaum muslimin rahimakumullah … Sungguh sangat jelas dan nyata bahwa para pemakmur masjid adalah orang-orang yang beriman dengan iman yang benar. Mereka senantiasa menegakkan sholat berjamaah di masjid-masjid Allah. Mereka senantiasa menunaikan zakat, infak dan shodaqoh baik kondisi lapang maupun sempit. Mereka tidak takut kecuali hanya kepada Allah. Mereka dijamin dengan keimanan, naungan, derajat yang tinggi, ampunan dan rahmat Allah. Mereka itulah para perindu surga. Marilah kita senantiasa berdoa kepada Allah agar kita manjadi pemakmur-pemakmur masjid Allah dimanapun dan sampai kapanpun kita berada.

0 komentar:

Posting Komentar