Adab-adab dalam Membaca Al-Quran

Adab-adab dalam Membaca Al-QuranSekolah Penghafal Al Quran - Al-Quran merupakan kitab suci yang menjadi pedoman hidup bagi semua ummat muslim di dunia. Keistimewaan Al-Quran bagi ummat muslim tidak hanya sebatas pedoman hidup, namun Al-Quran merupakan anugerah yang diberikan oleh Allah SWT sebagai mu’jizat terbesar Nabi Muhammad SAW. Begitu banyak hikmah dan manfaat bagi orang-orang yang membiasakan hidupnya senantiasa berinteraksi dengan Al-Quran. Salah satu keutamaan berinteraksi dengan Al-Quran yaitu menghadirkan ketenangan jiwa dalam hati-hati orang yang mengamalkannya. Sesuai dengan sabda Rasulullah SAW :

تِلْكَ السَّكِينَةُ تَنَزَّلَتْ بِالْقُرْآنِ

“Ia adalah ketenangan yang turun karena al Quran” (HR Bukhari: 4839, Muslim: 795)

Untuk merasakan kenikmatan dalam berinteraksi dengan Al-Quran, dibutuhkan ilmu dalam mengamalkannya. Teringat akan perkataan salafus shalih Mu’adz bin Jabal radhiyallaahu ‘anhu “Imu adalah pemimpin amal dan amal adalah pengikut ilmu”. Berinteraksi dengan Al-Quranpun dibutuhkan ilmu agar mendapatkan keridhoan Allah SWT. Ilmu yang diaplikasikan dalam beribadah disebut dengan adab. Adab dalam beribadah merupakan bentuk penghormatan kita terhadap ibadah yang akan kita jalani. Amalan yang dilakukan dengan adab yang salah dapat menghantarkan kita pada murkanya Allah SWT. Bukankan tujuan dari beribadah itu sendiri untuk mendapatkan keridhoan Allah SWT? Oleh karena itu, setiap ummat muslim wajib menuntut ilmu untuk menyempurnakan amal ibadahnya. Dan untuk menggapai keridhoan Allah SWT lewat berinteraksi dengan Al-Quran, berikut beberapa adab dalam membaca Al-Quran :

1. Membaca Al-Quran dalam keadaan suci

2. Menghadap kiblat

3. Meminta perlindungan kepada Allah dari gangguan setan yang terkutuk.

Allah SWT berfirman :

فَإِذَا قَرَأْتَ الْقُرْآَنَ فَاسْتَعِذْ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ

“Apabila kamu membaca Al-Quran hendaklah kamu meminta perlindungan kepada Allah dari setan yang terkutuk” (Q.S. An-Nahl : 98)

4. Membaca Basmallah pada setiap permulaan surah selain surah Bara’ah (At-Taubah)

Sebagaimana diriwayatkan dari Rasulullah SAW : Rasulullah mengetahui akhir surah dengan awal surah setelahnya melalui basmallah, kecuali pada satu tempat; yaitu surah Bara’ah (At-Taubah)

5. Membaca Al-Quran dengan tartil (secara perlahan-lahan dengan memerhatikan hukum tajwidnya)

Allah SWT berfirman :

وَرَتِّلِ الْقُرْآنَ تَرْتِيلا

“Dan bacalah Al-Quran dengan tartil” (Q.S. Al-Muzammil : 4)

6. Berhenti untuk berdo’a ketika membaca ayat tentang rahmat dan azab.

Dari Huzaifah radhiyallahu ‘anhu. Ia berkata : Pada suatu malam aku shalat bersama Nabi Muhammad SAW, beliau membaca surah Al-Baqarah kemudian Annisaa’ kemudian Ali ‘Imran. Beliau membaca perlahan-lahan, apabila sampai pada ayat tasbih beliau bertasbih, dan apabila sampai pada ayat permohonan beliau memohon, dan apabila sampai pada ayat ta’awudz (mohon perlindungan) beliau memohon perlindungan. (H.R. Muslim)

7. Sujud tilawah apabila bertemu ayat sajdah

Disahkan dari Umar radhiyallahu ‘anhu. Bahwa Ia membaca surat An Nahl di atas mimbar pada hari Jum’at sampai ketika membaca ayat sajdah beliau turun dan sujud, begitu juga orang-orang yang lain ikut sujud bersama beliau. Dan ketika datang Jum’at berikutnya Ia membaca surat tersebut dan ketika sampai pada ayat sajdah Ia berkata: “Wahai sekalian manusia, sesungguhnya kita melalui ayat sajdah barang siapa yang sujud maka ia telah mendapat pahala, dan barang siapa yang tidak sujud, maka tiada dosa baginya” (H.R. Bukhari)

8. Menghindari tawa, canda dan berbicara saat membaca Al-Quran

Allah berfirman :

وَإِذَا قُرِئَ الْقُرْآنُ فَاسْتَمِعُوا لَهُ وَأَنْصِتُوا لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ

“Dan apabila dibacakan Al-Quran , maka dengarkanlah baik-baik dan perhatikanlah dengan tenang agar kami mendapat rahmat (Q.S. Al-‘Araf : 204)

9. Menghentikan bacaan ketika mengatuk

Dari Abu HurairahRadhiyallahu Anhu dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Apabila seorang dari kalian shalat malam, lalu bacaan Al-Qur’annya menjadi tidak jelas, lalu ia tidak paham apa yang ia baca, hendaklah ia pergi tidur, agar Al-Qur’an tidak sampai bercampur dengan yang lain, atau ayat-Nya tertukar, maju mundur, atau mungkin menyebut huruf yang bukan dari Al-Qur’an dan sejenisnya yang sering dilakukan oleh orang yang mengantuk. Karena itu, jika rasa itu mulai menyerang, hendaklah ia segera pergi dan tidur ( H.R. Imam Ahmad, Muslim dan lainnya).

10. Bersabar bagi orang yang kesulitan dalam membaca Al-Qur’an.

Rasulullah SAW bersabda:

الْمَاهِرُ بِالْقُرْآنِ مَعَ السَّفَرَةِ الْكِرَامِ الْبَرَرَةِ وَالَّذِى يَقْرَأُ الْقُرْآنَ وَيَتَتَعْتَعُ فِيهِ وَهُوَ عَلَيْهِ شَاقٌّ لَهُ أَجْرَانِ

Seorang yang lancar membaca Al Quran akan bersama para malaikat yang mulia dan senantiasa selalu taat kepada Allah, adapun yang membaca Al Quran dan terbata-bata di dalamnya dan sulit atasnya bacaan tersebut maka baginya dua pahala” (HR. Muslim).

11. Mentadabburi (menghayati) apa yang sedang dibaca.

Allah berfirman :

كِتَابٌ أَنْزَلْنَاهُ إِلَيْكَ مُبَارَكٌ لِيَدَّبَّرُوا آيَاتِهِ وَلِيَتَذَكَّرَ أُولُو الْأَلْبَابِ

“Ini adalah sebuah Kitab yang Kami turunkan kepadamu penuh dengan berkah supaya mereka memperhatikan ayat-ayat-Nya dan supaya mendapat pelajaran orang-orang yang mempunyai fikiran” (Q.S. Shaad: 29)

0 komentar:

Posting Komentar